LOMBOK BARAT, APAHJAGAH.COM-Apa yang lebih istimewa dari senja, jazz dan Senggigi? Tentu semuanya istimewa, karena selalu dinantikan ribuan pencinta jazz pantai, yang telah kepincut sejak awal even musik pantai ini digelar 2017 lalu.
Tahun ini hadir dengan nuansa yang lebih santai dan menebar kebaikan dan harapan, ya tentu saja jazz pantai tahun ini menyiapkan kebangkitan bersama setelah duni terbebas dari pandemi.
” tahun ini lebih seru ya tentunya, penyanyinya mengikuti selera kita anak anak muda, jazz asyik tapi juga sulit nikmatinya, senang lo kita ada musik yang lebih ringan dan seru,” kata Melani asal Mataram.
Panitia mengklaim lebih dari sembilan ribu orang memadati pantai Kerandangan I, kawasan wisata Senggigi, dan memang jumlah tersebut sesuai dari pantuan apahjagah.com
Ribuan penonton sejak pukul 13.00 wita sudah memadati lokasi, sebagian ada yang memburu tiket murah, ada juga yang enggan terjebak macet.
Aparat kepolisian juga bersiaga, seratusan personil dikerahkan menjaga keamanan dan kenyamanan penonton jazz pantai yang kini telah menjadi evan tahunan pemerintah Provinsi NTB.
Dibuka dengan musisi lokal diantaranya Suradipa Project, Gitalia KDI dan Namone Sarre, Jazz pantai kemudian menguji rasa rindu penonton pada penyanyi jazz tahun 90an, Mus Mujiono yang masih tampal segar dengan sejumlah lagu lagu populernya, seperti arti kehidupan dan tanda tanda.
Anak anak muda Lombok nampaknya menyukai dan akrab dengan dua lagu tersebut, meski yang paling terusik pada angkatan 90an, karena ketika itu Mu Mujiono masih muda.
” dak nyangka bisa nonton Mus Mujiono, jaman saya sekolah dia udah nyanyi arti kehidupan dan tanda tanda, ee…sekarang masih keren,’ kata Yanti sambil terus merekam di ponselnya.
” engkau bukan yang pertama, tapi oasti yang terakhir, dicintamu ketumukan arti hidupku,” Yantipun ikut menyanyikan lirik yang selalu dikenangnya hingga kini.
” kita nyanyi bareng ya,” kata Mus Mujiono yang nampaknya menangkap kerinduan generasi 90an akan lagu arti kehidupan, bukan hanya generasi 90 an anak anak muda nampaknya juga menyukai liriknya.
” mamak saya nyanyi lagu itu, jadi saya ikutan suka, ee …malah ini baru lihat langsung penyanyinya,” kata Yuna.
Suasana makin semarak ketika Mu Mujiono menyanyikan lagu tanda tanda, penonton ikut menyanyikannya hingga penyanyi jazz legen itu pamit dan meminta semua menantikan senja yang mulai memerah.
Nadin Hamizah hadir dengan gaun putih dan rambut warna senja yang dikepang dengan cantik. Suara lembutnya menghantar semua penonton generasinya tenggelam dalam rasa yang damai dan tenang.
” Suaranya lembut sekali, ” kata Novita menikmati suara Nadin dan senja yang trus tumpah ke ujung laut.
“saya pernah ke Lombok, sekarang saya kembali lagi dan bernyanyi ditemani senja, maaf ya jika saya menyanyi melihat senja,” kata Nadin disambut sorai penggemarnya.
Dua kagi yang paling dinanti penggemarnya, rayuan perempuan gila (lagu terbarunya) dan bertaut yang lirik dan nadanya bikin penggemarnya betah menanti.
Penontonpun ikut nyanyi bareng penyanyi muda dengan syara khas dan lirik puitik ini, apalagi saat lagu bertaut yang benar benar menghantarkan senja tumpah kembali dibalik Gunung Agung yang nampak dari Senggigi.
Langit dengan warga senja yang manis dan suara nadin yang lembut menghantarkan senja kembali.
Nadin Kecewa Waktunya Dipangkas
Senja jatuh, waktu magrib pun tiba di Lombok, semua aktivitas bermusik wajib dihentikan, Nadin menyampaikan pada penggemarnya akan kembali lagi setelah waktu salat magrib selesai.
Tiba tiba dia kembali dan menyampikan tak bisa menemui penggemarnya setelah magrib karena waktunya telah habis.
” tenyata kita dak ketemu lagi, tadi setelah break kita akan ketemu, saya tidak tahu kenapa, ” katamya nampak kecewa.
Penonton hanya terpaku, mereka telah puas meski hanya dengan 4 lagu, padahal mereka akan mendengarkan 4 lagu lagi dari penyanyi bersuara khas itu
Hanya saja penonton jazz pantai tetap tenang tak mau merusak kenyamanan mereka.
” ya udah mungkin tahun depan bisa waktunya lebih panjang, ” kata penonton santai.
Panitia juga berharap bisa menampilkan Nadin kembali, tetapi mereka harus kompromi dengan waktu, masih ada sejumlah penyanyi lagi yang akan tampil setelah magrib hingga malam, seperti Dikta Wicaksono, Melly Goeslow, dan Kahitna di penghujung malam.
Yang menarik dari even jazz pantai ini, panitia penyiapan toilet yang cukup dan mushola, meski harus bergantian karena banyaknya pengunjung, dan tentu saja kuliner yang khas, sehingga pengunjung juga bisa menikmati kuliner pantai.
Nety Rusi, penyelenggara even mengatakan bahwa jazz pantai, pengunjung bukan sekedar menikmati musik tetapi juga menikmati suasana pantai dengan sejumlah tawaran kuliner.
“mereka tidak hanya menikmati musik terus pulang, tapi mereka bisa istirahat sebentar menikmati kuliner, dan kembali menikmati jazz pantai,” kata Nety.
Ditanya soal minimnya musi jazz yang dihadirkan, Nety mengatakan bahwa jazz pantai yang ditawarkan ingin menarik perhatian anak anak muda, gen Z yang mungkin tidak begitu menikmati jazz murni.
“Gen Z butuh transisi, sehingga pelan pelan kita akan tawarkan musisi musisi jazz lainnya, sehingga mereka mengenali jazz secara bertahap tidak langsung, tapi selian Mus Mujiono ada Suradipa Project, Namone Sarre(band lokal) yang jazzy dan keren kok,” katanya.
Jazz Pantai Hingga Malam
Jazz pantai hingga malam hari, pengunjung dimanjakan dengan kehadiran Dikta Wicaksono dengan lagu lagi galaunya bikin penggemarnya enggan angkat kaki dari pantai, karena mereka masih menunggu hangatnya Melly Goeslow yang hadir dengan sejumlah lagu yang tak kalah populer dikalangan anak anak muda. Yang tak kalah bikin heboh kehadiran Diskoria.
Penikmat musik ini anak anak gen Z yang terbiasa mendengar lagu lagu mereka di tiktok.
“lagu lagunya Duskoria ini selalu jadi FYP (For Your Page) terutama lagu Galih dan Ratna yang diremik dengan irama diaco, semua penonton gembira sambil berdisko, seru pokoknya,” kata Ida Cmoon, penonton asal Lombok Barat
Hingga akhirnya Kahitna menutup jazz pantai dengan penuh cinta. Penonton bernyanyi bersama saat lagi cantik hadir dengan sambutan debur ombak yang menyentuh, hingga mereka semua yang ada di even jazz pantai itu akan menjaga dan merawat rindu pada senja untuk bertemu lagi tahun depan, di senja yang sama.